Asponak akan Gelar Bazar Hewan Qurban

0
646

Tanggamus GL – Asosiasi Pedagang Ternak (Asponak) Kabupaten Tanggamus dalam waktu dekat akan menggelar bazar hewan kurban pada 16 Agustus 2018 mendatang di Rest Area Gisting.

Menurut Ketua Asponak Rintoko, kepastian penentuan waktu berdasarkan kesepakatan bersama antar anggota Asponak yang terdiri peternak dan pedagang ternak kambing, sapi, kerbau.
“Hasil keputusan bersama ditetapkan pada 16 Agustus sebab selain masyarakat biasa, saat itu masih hari kerja dan harapannya menjaring pegawai sebagai pembeli jika ingin beli hewan kurban,” ujar Rintoko, Jumat (11/8).
Selain itu, penetapan waktu itu karena tidak terlalu jauh namun juga tidak terlalu dekat dengan Idul Adha 1439 H. Sehingga masih ada kesempatan memilih hewan kurban yang akan dibeli untuk berkurban.
“Pelaksanaannya sehari saja dari pagi sampai sore. Setelah itu jika ada yang akan pesan hewan kurban, atau memilih hewan kurban lainnya panitia akan memberikan nomor ponsel. Tujuannya untuk perjanjian kesepakatan jual beli hewan kurban,” terang Rintoko.
Ia mengaku, selayaknya kegiatan bazar maka hewan kurban dijual dengan harga yang tidak mahal dan banyak pilihan harga. Namun semua berdasarkan jenis dan bobot hewan kurban yang dijual. Tujuannya agar masyarakat dapat membeli hewan kurban.
Harga jual ternaknya, untuk kambing dijual harga terendah Rp 1,5 juta sampai Rp 4,5 juta per ekor. Sedangkan sapi dan kerbau dihitung bobot kotornya. Untuk satu kilogram dipatok Rp 75.000 per kg lantas dikalikan berat ternak.
“Kami juga melayani mengantar hewannya, untuk beberapa kecamatan secara gratis ke Sumber Rejo, Gisting, Gunung Alip, Kota Timur, Kota Agung. Di luar itu ada ongkos antar sesuai jaraknya,” jelas Rintoko.
Bazar ternak Asponak adalah kegiatan rutin dan sudah digelar sejak dua tahun lalu. Dan tahun ini diteruskan lagi untuk memberi kesempatan masyarakat mendapatkan hewan kurban, sekaligus kesempatan peternak pasarkan ternaknya.
Asponak sendiri sudah siapkan 3.000 ekor hewan kurban terdiri gabungan kambing, sapi dan kerbau tahun ini. Jika itu masih kurang masih ada stok hewan kurban. Sebab selama ini permintaan hewan kurban dikirim sampai ke Jakarta dan beberapa lokasi di Pulau Jawa.
Rintoko mengaku untuk keperluan hewan kurban yang dijual di bazar, pedagang telah mengetahui standar hewan kurban yang sesuai ajaran Islam. Seperti usia minimal dua tahun bagi kambing dan sapi, kondisi fisik tidak cacat, serta kriteria lainnya.
“Sebelum dijual nanti ada pemeriksaan dari Dinas Peternakan yang akan cek kondisi kesehatan hewannya. Jika tidak penuhi kriteria untuk hewan kurban maka tidak dijual, dan dijual untuk keperluan lainnya,” terang Rintoko.
Menurut Kabid Kesehatan Hewan, Ari Priyanto, Dinas Peternakan dan Perkebunan Tanggamus akan lakukan monitoring terhadap hewan ternak yang akan dijadikan kurban. Itu untuk ciptakan rasa aman kepada para pembeli hewan kurban.
Pemeriksaan akan dimulai dua pekan sebelum Idul Adha atau saat hewan masih hidup yang disebut antemorthem. Saat itu akan dicek kondisi fisik ternak dari luar atau organ yang nampak kasat mata.
“Pemeriksaan dari bulu, mata, kulit, gigi ada tidaknya cacat. Hewan yang sehat bulunya terlihat bagus dan cerah, kemudian kondisi mata pun terlihat bening, tidak berair, dan secara fisik hewan tidak mengalami cacat,” kata Ari.
Selain itu pemeriksaan dilakukan ketika penyembelihan untuk cek kondisi organ dalam atau disebut postmorthem. Dari kondisi organ dalam dipastikan dagingnya layak konsumsi atau tidak, sebab bisa saja secara kondisi fisik luar terlihat sehat, namun ada penyakit berbahaya pada organ dalamnya.
“Pemeriksaan ini untuk beri keamanan dan status layak konsumsi terhadap hewan kurban. Jadi pemeriksaannya saat kondisi hewan masih hidup sampai sudah disembelih,” terang Ari.
Untuk Tanggamus, kondisi yang harus diwaspadai adalah adanya cacing hati pada organ hati ternak. Jika itu ada maka hati jangan dikonsumsi sebab akan menular ke manusia. Sedangkan penyakit lainnya selama ini belum pernah ada. (Ir)

 

LEAVE A REPLY