Distanak Tanggamus Gelar Bazar Hewan Qurban

0
643

 

Tanggamus GL – Dinas Peternakan dan Perkebunan (Distanak) bersama enam organisasi kelompok ternak di tanggamus menggelar bazar ternak hewan qurban.

Dikatakan Wardoyo, panitia bazar hewan qurban, stok hewan yang disediakan 375 ekor terdiri kambing, domba, sapi. “Sementara ini sudah terjual 54 domba dan kambing dan satu sapi. Penjualan saat bazar tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu yang kurang dari itu,” terangnya, Selasa (14/8).

Ia menjelaskan stok yang dibawa ke tempat bazar memang 375 ekor terdiri kambing, domba, dan sapi.

“Namun di luar itu sudah siap 3.000 ekor ternak di tempat seluruh peternak. Stok memang tidak dibawa seluruhnya sebab memerlukan ongkos pengangkutan,” ungkapnya.

Sosro mengaku, selain bazar, masa penjualan hewan sampai dengan satu hari sebelum Idul Adha. Jika ada masyarakat tertinggal ikuti bazar selanjutnya bisa menghubungi nomor ponsel 081279282883 atas nama Sosro untuk pemesanan hewan qurban.

“Pelaksanaan bazar hewan qurban ini didukung berbagai organisasi ternak yang ada di Tanggamus seperti Asosiasi Kelompok Peternak (Asponak). Lalu Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI), Koperasi Peternakan Motivasi Doa, Ikhtiar dan Tawakal (Kopter MDIT, Koperasi Produsen Peternak Saburai Mandiri, Paguyuban Bandot Saburai, serra Asosiasi Inseminasi Buatan Indonesia,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, harga ternak yang ditawarkan pada ajang bazar untuk jenis kambing dan domba berat 18-20 kg dijual Rp 1,5 juta, lalu bobot 21-25 kg dijual Rp 1,75 juta, selanjutnya terus mengikuti kelipatan Rp 200 ribu per lima kilogram, dan bobot sampai 50 kg dihargai Rp 4 juta. Untuk sapi dan kerbau dijual berdasarkan hitungan per kilogram dengan harga Rp 70.000 per kg dikalikan bobot ternak.

“Fasilitas yang diberikan saat masyarakat membeli hewan qurban di bazar ternak, adalah mengantarkan ternak tersebut gratis untuk Kecamatan Gisting, Gunung Alip Sumber Rejo, Talang Padang, Kota Agung Timur secara gratis. Jalau hewan akan dititipkan dulu ke peternak maka gratis biaya perawatan sampai satu hari sebelum Idul Adha dan baru diantarkan ke pembelinya,” terangnya.

Sosro mengatakan, penjualan hewan qurban dari seluruh peternak dan organisasi peternak di Tanggamus sebenarnya sudah mulai sejak bulan Mei lalu. Dan sampai saat ini sudah terdata 4.000 ekor terjual, baik untuk skala Lampung, serta luar daerah seperti Jakarta, Bogor, Palembang, bahkan sampai Aceh.

“Penjualan ternak dari Tanggamus ini sudah besar, apalagi di sini ada enam organisasi ternak. Sebenarnya kami juga minta dinas peternakan jadi dinas sendiri, agar perhatian kepada peternak lebih besar lagi,” kata Sosro.

Sementara itu, menurut Kadisbakbun Shofwan, tentang pelaksanaan bazar, ke depan akan diupayakan ada perhatian dari daerah untuk penyelenggara bazar hewan kurban. Tujuannya agar gaung bazar hewan kurban lebih besar lagi, sebab ini potensi daerah. Terlebih Tanggamus jadi daerah penyuplai hewan qurban terbesar di Lampung.

“Kami akan ajukan dana dari APBD untuk penyelenggara bazar ini. Sebab ini juga untuk pembangunan bidang peternakan. Antar peternak bisa saling tukar pengalaman dan peternak tahu tentang penjualan ternak,” kata Shofwan.

Lebih lanjut Shofwan mengaku selama ini peternak di Tanggamus lemah pada penjualan, khususnya standar harga. Di antara mereka ada yang mematok terlalu tinggi dan juga yang murah dan terhasut belantik ternak. Maka melalui bazar ini antar peternak bisa berbagi, dan dampaknya juga untuk mereka.

“Kami juga bersyukur sudah ada perhatian berupa pembelian hewan kurban di bazar bagi para pegawai. Sebab ini bisa memancing pertumbuhan peternakan dan memberi peluang berkembang bagi peternak, sebab ternaknya laku terjual,” tambah Shofwan. (Ir)

 

 

LEAVE A REPLY