RSUD Batin Mangunang Akan Sandang Akreditasi SNARS

0
785
RSUD Batin Mangunang, Kota Agung Kabupaten Tanggamus./Ist
Gerbang1news –  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batin Mangunang, Kota Agung akan segera menyandang akreditasi (Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) pada Desember 2018 mendatang.
Direktur Utama RSUD Batin Mangunang, Yudi Indarto mengatakan, saat ini kesiapan hanya menunggu tim survei akreditasi pada Desember ini.
“Sambil menunggu itu kami selesaikan persiapan-persiapannya,” ujar Yusi, Rabu (19/9).
Yudi Indarto menjelaskan, semula RSUD Batin Mangunang Kota Agung sudah mendapatkan akreditasi sebagai sarana kesehatan berupa akreditasi dasar pada 2017 lalu.
“Kalau untuk rumah sakit banyak sekali akreditasi, pastinya kami sudah dapatkan akreditasi dasar rumah sakit. Dari akreditasi itu bisa BJS mau bekerja sama untuk klaim biaya perawatan pasien,” ujar Yudi.
Ia mengaku adanya akreditasi untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit dan imbasnya ke masyarakat. Maka upaya akreditasi bukan sekedar untuk kebutuhan penilaian saja, melainkan terpenting pelayanan ke masyarakat.
“Untuk memenuhi standar akreditasi harus ada kelengkapan dokter. Dan kami sudah lengkap untuk pelayanan dasar, bahkan kini kami juga punya spesialis ortopedi (bedah tulang) dan spesialis paru, itu sudah bonus dari jumlah dokter pelayanan dasar,” terang Yudi.
Selanjutnya Yudi Indarto, bisa saja melengkapi seluruh dokter spesialis, asalkan pemkab berani menanggung gajinya. Sebab untuk dokter spesialis gaji minimal Rp 20 juta sebulan. Jika dari rumah sakit sendiri itu berat, maka perlu peran pemkab.
Hal lainnya adalah sekarang seluruh tempat tidur sudah diganti dengan tempat tidur yang ada pelindung sisi kanan-kirinya, meski skala sederhana. Tempat tidur itu bisa menghindari pasien terjatuh saat tidur. Peningkatan lainnya untuk sarana, prasarana dan kebersihan.
Hal yang masih sangat diperlukan adalah gardu induk listrik khusus untuk kebutuhan rumah sakit. Di sana memang ada gardu induk namun sayang listriknya dialirkan juga ke pemukiman warga dan kompleks Islamic Centre.
“Imbas itu tegangan listrik bisa naik turun, padahal peralatan kami butuh tegangan listrik yang stabil. Kami khawatirkan juga kerusakan alat-alatnya. Minimal untuk komputer saja terkadang bisa hilang datanya saat listrik turun,” ujar Yudi. (Ir)

LEAVE A REPLY