Wawww, Kursi Kesbangpol Zaman Rosita Didukin Peyot Padahal Dana Yang Dikelola Miliyar.

0
71

Gerbang1news.com – Metro
Rupanya perlu diakui bahwa pepatah lawas bahwa Tuhan itu tidak tidur. Memang betul adanya, seperti di kepemimpinan Rosita banyak desas desus dan keluhan dari dalam Kesbangpol sendiri dan praktik dugaan korupsi. Seperti pengadaan kursi saat itu Kesbangpol di Pimpin oleh Rosita, sebab untuk pengadaan kursi saja sudah pasa Peyot. Padahal biaya rutinnya mencapai Rp 1 miliyar. Hal itu ditegaskan Ketua Umum Ikatan Pemuda Lampung Indonesia di Markas di bilangan Mekarsari Hadimulyo Timur, Kamis 18/9/2025.

“Memang menurut Saya kepemimpinan Bu Rosita di Kesbangpol kota Metro zaman itu sangat buruk, padahal Anggaran rutin Mereka hampir satu miliyar Rupiah setiap tahunnya, oleh karenanya Hermansyah, TR.SH minta kepada Penggantinya saat ini untuk berhati hati dalam mengelola dana rutin tersebut” kata Hermasyah, TR.SH.

Hermansyah, TR.SH. heran juga dengan kondisi fasilitas kantor Kesbangpol, padahal pengadaannya kursi tersebut baru tahun kemarin. Tapi menurutnya memang tidak heran, sebab IPLI menilai Kepala Kesbangpol zaman terlalu rakus. Karena sebelumnnya banyak Karyawan Kesbangpol sendiri mengeluhkan kepemimpinan Kepala Kesbangpol yang lalu.

“Seharusnya sebagai seorang Pemimpin itu tidak semua Dia yang mengelola, seharusnya diserahkan ke tiap tiap Bidang atau bagian di kantor tersebut, ini semua malah Dia ikut cawe cawe” tegas Hermansyah, TR.SH.

Coba bayangin, untuk makan minum Para Tamu undangan yang didalam laporannya mengkonsumsi nasi kotak, tapi faktanya hanya disuguhi nasi kuning atau nasi uduk, itupun hanya lauk tempe goreng.

“Makan untuk Tamu undangan saat akan dan pasca HUT RI saja, hanya di kasih nasi kuning, itupun Dia bawa sendiri dari rumah, saking rakusnya”.

Sehingga wajar saja, semua Anggaran rutin Kesbangpol tahun 2023 dan 2024 IPLI laporkan ke Polda dan Kejaksaan Tinggi Lampung. Dirinya berharap kepada kedua Lembaga Hukum tertinggi di Bumi Ruw Jurai tersebut dapat mengungkap fakta sebenarnya. Sehingga ke depan hal semacam itu tidak lagi terjadi di Bumi Say Wawai. pungkas Hermansyah, TR.SH. (red)

LEAVE A REPLY