Dinas LH Adakan Curah Pendapat Pengelolaan Sampah Domestik

0
36

Gerbang1news.com- Metro Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Lingkungan Hidup mengadakan kegiatan Curah Pendapat Pengelolaan Sampah Domestik yang berlangsung di OR Setda Kota Metro pada Kamis, (07/11/2024).

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan SMA/SMK baik negeri maupun swasta di Kota Metro, anggota Bank Sampah Unit dan Bank Sampah Induk, perwakilan rumah sakit, serta para pelaku usaha.

Asisten Wali Kota Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Yerri Ehwan, menyampaikan bahwa sampah masih menjadi masalah bagi sebagian masyarakat, namun bagi sebagian lainnya, sampah justru mendatangkan berkah.

“Di beberapa daerah, Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) sudah kelebihan kapasitas hingga sampah berserakan dan memicu keluhan warga,” ungkap Yerri dalam paparannya.

Yerri menambahkan, banyaknya sampah yang dihasilkan dari kawasan komersial, industri, perkantoran, sekolah, serta pemukiman sering kali dikelola dengan kurang optimal. Kondisi ini, menurutnya, perlu menjadi pembelajaran bagi Kota Metro agar dapat mengubah paradigma dalam memandang dan mengelola sampah.

Dirinya menuturkan, masyarakat harus mulai memahami bahwa sampah merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari yang tidak bisa dihindari, sehingga perlu dikelola dengan baik.

“Kita harus melihat sampah bukan hanya sebagai sesuatu yang kotor, tetapi sebagai bahan yang bisa kita kelola,” katanya.

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup, rata-rata setiap orang menghasilkan 0,6 kilogram sampah per hari. Data ini menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan sampah yang baik, mengingat sampah selalu menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro, Ardah, menjelaskan bahwa kegiatan hari ini melibatkan kolaborasi antara Coca Cola,Bank BNI dan program Pengelolaan Sampah Sahabat Gajah. Diskusi difokuskan pada penanggulangan sampah di Kota Metro.

Ardah menjelaskan, melalui kegiatan ini, pihaknya berharap seluruh elemen masyarakat, terutama sekolah-sekolah di Kota Metro, bisa menjadi nasabah bank sampah. “Dengan menjadi anggota bank sampah, sampah yang masih memiliki nilai jual dapat disalurkan, sementara Dinas Lingkungan Hidup hanya menangani residu sampahnya saja,” jelasnya.

Di Kota Metro, saat ini terdapat 23 titik bank sampah, terdiri dari 22 Bank Sampah Unit dan 1 Bank Sampah Induk. Dengan adanya bank sampah, pengelolaan sampah di Metro telah mencapai sekitar 10 persen dari total 100 ton sampah per hari, sehingga beban TPAS pun berkurang.

Ardah menegaskan bahwa TPAS di Kota Metro kini sudah mulai kelebihan kapasitas. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam mengelola sampah secara mandiri dan turut mensosialisasikan pentingnya pengelolaan sampah kepada lingkungan sekitar.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat Kota Metro tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik, serta menjadikan bank sampah sebagai solusi untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPAS. (tm/ygy)

LEAVE A REPLY