Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH), Ardah menyebut sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Metro Utara jumlahnya sudah berkurang dengan adanya Program Bank Sampah dan Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah oleh Pemerintah Kota Metro.
Menurut Ardah masalah TPAS di Kelurahan Karangrejo tersebut merupakan permasalahan klasik, karena pembuangan sampah akhir tersebut sudah ada sejak tahun 1987.
Meskipun begitu Dinas Lingkungan Hidup terus berupaya mengurangi jumlah sampah dengan berbagai inovasi dan penelitian. Dimasa pemerintahan Walikota Metro Wahdi Sirajuddin sudah banyak inovasi dan penelitian terkait pengurangan limbah sampah.
“Usia sudah sangat tua, jika Dinas Lingkungan Hidup ini tidak melakukan apa-apa, sudah TPAS itu tidak bisa lagi digunakan lagi, pasti sudah lama penuh, tetapi kita maksimal terus bagaimana TPAS itu bisa menampung sampah-sampah se Kota Metro,” ujar Ardah saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (27/06/2024)
Kepala Dinas LH Kota Metro, mengatakan saat ini yang menjadi program unggulannya untuk meminimalisir yaitu Bank Sampah dan PDU Sampah.
Program tersebut kami bekerjasams dengan TP PKK kota Metro, kita mengikut sertakan masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan cara membuat program Bank Sampah, Disaat ini bank sampah sudah digiatkan dengan maksimal,” jelas Ardah.
Dinas LH mengatakan bahwa mereka bekerja dengan TP PKK Kota Metro untuk menggalakkan program Bank Sampah.
“Kita juga melibatkan ibu-ibu Dharma Wanita untuk melakukan kerjasama guna mengoptimalkan program Bank Sampah,” tuturnya.
Dia menjelaskan, Bank Sampah tersebut memberikan banyak sekali dampak pada saat pengiriman sampah ke TPAS.
“Banyak sekali dampak dampaknya, tadinya sebelum kita mempunyai Bank Sampah, sampah yang masuk ke TPAS per harinya bisa mencapai 120 ton. Alhamdulillah dengan adanya Bank Sampah ini, sampah yang masuk ke TPAS bisa berkurang,” jelasnya.
Ardah juga mengatakan, untuk mencegah adanya lalat-lalat berdatangan ke TPAS, pihaknya melakukan penutupan lendfill yang tidak terpakai lagi dengan terpal.
“Guna mencegah berdatangannya lalat-lalat, saat ini kami telah menutup landfill yang tidak terpakai lagi dengan terpal. Jadi, fungsi terpal itu adalah untuk mengurangi bau, dan datangnya lalat-lalat,” katanya.
“Kemudian, kami juga disana telah mendirikan Pusat Daur Ulang (PDU), yang fungsinya nanti untuk mengelola limbah plastik menjadi satu hal yang berguna. Contohnya adalah paving blok. Itu sudah kita uji coba, tinggal implementasinya (pelaksanaan atau penerapan) masih dalam tahap proses pembahasan,” tambahnya.
Ardah berharap dengan program dan inovasi-inovasi tersebut Pemerintah Kota Metro melalui Dinas LH bersama dengan masyarakat semua pihak berkalaborasi bekerja maka akan tercapai pengurangan jumlah sampah.
“Setahun dua tahun kedepan dengan upaya-upaya kita bersama, sampah dapat berkurang, kemudian terkait TPAS itu mudah-mudah kita berdoa dan berusaha bersama-sama kita akan ada penambahan pembangunan TPAS melalui kementerian PUTR,” tambahnya.
“Semoga bisa terlaksana TPA yang baru gunakan teknologi yang lebih canggih, menggunakan sistem yang lebih baik, kita mesti punya sarana dan prasana yang canggih, mudah-mudah tahun 2025 Kota Metro sudah siap, tetapi kita tahu jika ada perubahan dari Kementerian PUPR,” pungkasnya. RED