Mbah Tumiran Harapkan Tinggal Dirumah Layak Huni

0
1413
Kondisi gubuk bambu tempat tinggal Mbah Tumiran dan Mbah Benik.
Gerbang1news – Mbah Tumiran (85) dan Mbah Benik (80), warga RT/RW 28/15 Kelurahan Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat sangat mengharapkan bantuan bedah rumah dari Perintah Kota (Pemkot) Metro. Pasalnya, kondisi tempat tinggal rumah mbah Tumiran saat ini sangat memprihatinkan.
Rumah berukuran 5×7 yang ditempati Mbah Tumiran dan Mbah Benik hanya terbuat dari bilik bambu. Saat ini didinding bilik bambu rumahnya sudah rapuh dan lapuk dimakan rayap. Sementara, atap gentingnya hanya sekedar menggunakan asbes yang kondisinya sudah mengalami kerusakan dibeberapa titik. Sehingga jika turun hujan, atapnya bocor.
Suganda (50) anak mantu Mbah Tumiran mengatakan, selama tinggal dirumah tersebut, puluhan kali RT/RW datang mendata rumah tersebut untuk mendapatkan bantuan bedah rumah. Namun, hingga sekarang Mbah Tumiran dan Mbah Benik belum juga menerima bantuan bedah rumah.
“Sudah lama mas. Sudah banyak PSM yang kesini. Mereka memfoto rumah ini katanya mau dapat bantuan bedah rumah. Tetapi sampai sekarang ya belum ada bantuan bedah rumah,” keluhnya, Kamis (23/8).
Mbah Tumiran sehari-hari mencari rongsokan. Rongsokan tersebut lalu dikumpulkan dan dijual dalam waktu seminggu sekali dengan penghasilan yang tidak menentu.
“Bapak kondisinya sudah pikun. Kadang-kadang kalau diajak ngobrol sudah tidak nyambung lagi. Kalau ibu sekarang sakit lumpuh. Ya sehari-hari bapak nyari rongsokan, nanti dikumpulin. Dijualnya seminggu sekali. Hasil penjualan itu bapak yang megang untuk tambahan makan sehari-hari,” terang pria yang bekerja sebagai tukang becak di Pasar Kopindo tersebut.
Kurang lebih empat tahun belakangan ini, lanjut Suwanda, Mbah Benik menderita penyakit lumpuh. Setiap harinya, Mbah Benik hanya bisa pasrah berbaring tak berdaya dilantai dengan beralaskan tikar.
“Selama sakit belum pernah berobat. Karena tidak punya biaya,” ucapnya.(red)

LEAVE A REPLY