Dinkes Tanggamus Perpanjang Masa Imunisasi Rubella

0
651
Kadiskes Tanggamus disatu acara workshop tentang kesehatan dikabupaten setempat./Ist

Gerbang1news.com – Masa imunisasi Rubella dikabupaten Tanggamus dipastikan akan diperpanjang hingga akhir Oktober 2018 mendatang.

Ditambahnya waktu pelaksanaan imunisasi Rubella tersebut berdasarkan surat edaran (SE) no SR.02.06/Menkes/573/2018 perihal Waktu Pelaksanaan Imunisasi Meales Rubella dari Kementerian Kesehatan RI yang diterima Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus.

“Isi surat tersebut intinya memperpanjang masa imunisasi rubella sampai akhir Oktober, karena capaian secara nasional masih rendah. Tapi untuk Tanggamus sudah 92,12 persen dari target 95 persen, berarti kurang sedikit lagi,” ujar Sukisno, Rabu (3/10/2018).

Dijelaskan Sukisno, angka real (nyata) dari 92,12 tersebut yakni 145.893 anak dari target 158.373 anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun. Dan Diskes Tanggamus sendiri menargetkan 95 persen disamakan dengan target nasional bagi tiap daerah.

Dengan perpanjangan masa imunisasi, lanjit Sukisno, maka stok logistik berupa vaksin, alat suntik dan lainnya masih tersedia. Sehingga, dipastikan tidak ada penambahan logistik lagi.

“Untuk logistik tidak ada kendala, masih mencukupi sampai target minimal semula 95 persen. Begitu juga tenaganya, dan sudah saya sampaikan agar kita sama-sama bekerja demi menyehatkan masyarakat,” jelasnya.

Diseks Tanggamus optimis bisa tercapai 95 persen untuk target di sini. Terlebih masa yang diberikan sampai akhir Oktober, tandanya bisa mencicil maksimal satu pekan tercapai satu persen.

“Untuk capaian yang masih rendah di Kecamatan Talang Padang 77,36 persen dan Kota Agung 78,96 persen. Lainnya sudah banyak yang seratus persen,” ungkapnya.

Ia mengaku, ada dua sekolah yang minta penundaan agar siswanya tidak diberi imunisasi rubella. Dan kini Diskes Tanggamus masih terus melakukan pendekatan kepada pihak sekolah agar segera mengakhiri penundaan tersebut.

“Jika sampai dekati waktu akhir nanti keputusannya tetap sama, kami akan dirikan posko di sekitar sekolah itu. Tujuannya agar siswa bisa diimunisasi saat jam istirahat atau waktu pulang sekolah, sebab kami tidak boleh masuk ke sekolah,” ujar Sukisno.

Ia mengaku dari kedua sekolah itu totalnya ada 650 siswa, tentu sayang jika tidak diimunisasi. Padahal demi kesehatan dan anak berhak mendapatkan kesehatan. Ini adalah langkah terakhir jika sekolah tetap minta penundaan.

Selama pelaksanaan imunisasi di Tanggamus sejak Agustus sampai September berlangsung lancar. Tidak ada kejadian dampak ikutan pasca imunisasi. Untuk hal ini, Diskes Tanggamus telah membentuk tim KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) dan selama ini tidak keluhan ataupun kasus terkait dampak imunisasi Rubella di kabupaten setempat. (Ir)

LEAVE A REPLY